Jumat, 21 Februari 2014

Cara Membuat Network Bridge


  1. Buka Network Connections
  2. Pilih minimal 2 Interface jaringan yang akan dijadikan network bridge
  3. Klik kanan dan pilih Bridge Connections
  4. Network Bridge jadi

Kamis, 13 Februari 2014

Cara Setting TP-Link WA5110G sebagai AP Client

Langkah-langkahnya adalah seperti berikut :

  1. Masuk ke AP terlebih dahulu
  2. Memilih AP Client Router pada Operation Mode
  3. Pada Wireless mode memilih Client lalu masukkan SSID access point pusat

    atau dengan cara klik surver di paling bawah lalu kita tinggal memilih access point pusat dan klik connect
  4. Mengisikan Ip dengan cara memilih Dynamic Ip pada Network WAN yang terhubung dengan AP pusat
  5. Mengisikan Ip pada Network LAN yang akan dihubungkan ke switch atau router
    Ip yang dimasukkan harus berbeda dengan Network WAN agar mendapat koneksi internet
  6. Membuat DHCP Setting untuk Netwrok LAN
  7. Mereboot AP agar konfigurasi tersimpan
  8. Mengecek ip keluaran ke PC
  9. Test dengan ping ke AP Client
  10. Test dengan ping ke AP Pusat
  11. Test dengan ping ke google

Rabu, 12 Februari 2014

Cara Setting TP-Link WA5110G sebagai Access Point


Langkah-langkahnya adalah seperti berikut :
  1. Buka Local Area Connections lalu isikan manual ip address nya
    karena ip default dari AP TP-Link adalah 192.168.1.254 maka kita harus mensetting PC kita agar satu jaringan
  2. Setelah itu kita ketikka ip defaultnya di browser
  3. Jika muncul dialog Authentication isikan username : admin dan pasword : admin karena default
  4. Lalu akan muncul tampilan seperti  berikut
  5. Pada operation mode pilih AP ( Access Point ) lalu klik save
  6. Memberi nama SSID pada access point dan memilih channel
  7. Pada menu wireless mode memilih Access Point
  8. Mengaktifkan DHCP server dengan memilih menu DHCP setting
  9. Mereboot AP agar semua konfigurasi tersimpan
  10. Mengecek apakah wifinya muncul atau tidak

Selasa, 11 Februari 2014

Cara Membuat Kabel Straight

Fungsi Kabel Straight
1.      Menghubungkan antara computer dengan switch
2.      Menghubungkan computer dengan LAN pada modem cable/DSL
3.      Menghubungkan router dengan LAN pada modem cable/DSL
4.      Menghubungkan switch ke router 
5.   Menghubungkan hub ke router

Langkah-langkahnya :

  1. Mengupas kulit kabel bagian luar
  2. Meluruskan tiap-tiap kabel konduktor sehingga saat waktu pengurutan warna lebih mudah.
  3. Menata urutan warna kabel konduktor bagian dalam dengan ketentuan warna :
  4. Merapatkan semua kabel konduktor lalu memotongnya agar panjangnya sama
  5. Memasukkan kabel konduktor tersebut ke dalam RJ-45 secara bersamaan dan menekannya dengan kuat.
  6. Mengcrimping RJ-45 dan kabel dengan tang crimping
  7. Melakukan langkah yang sama pada ujung yang satunya.
  8. Mengetes kabel UTP STRAIGHT dengan LANTESTER

Senin, 10 Februari 2014

Cara Setting Ip Address

  1. Membuka menu start lalu memilih Control Panel
  2. Pada menu control panel memilh Network and Internet.
  3. Memilih Network and Sharing Center.
  4. Memilih Change adapter setting.
  5. Memilih Local Area Connections lalu mendouble klik.
  6. Memilh Internet Protokol Version 4 (TCP / IPv4).
  7. Mengisikan IP Address dan Subnet Mask lalu meng-klik OK.

Jumat, 07 Februari 2014

konfigurasi data VLAN

Pengertian VLAN : klik

Langkah-langkahnya :

  1. Siapkan topologinya
  2. PC 0-3 diberi ip 192.168.1.3-192.168.1.254 dan dihubungkan di FastEthernet 0/11 - 0/13
  3. PC 4-6 diberi ip 192.168.2.3-192.168.2.254 dan dihubungkan di FastEthernet 0/14 - 0/16
  4. PC 7-9 diberi ip 192.168.3.3-192.168.3.254 dan dihubungkan di FastEthernet 0/17 - 0/19
  5. Setting Switchnya
  6. Menambahkan 3 Vlan
    Switch>enable
    Switch#
    vlan database
    Switch(vlan)#vlan 10 name dosen
    Switch(vlan)#vlan 20 name student
    Switch(vlan)#vlan 30 name admin
    Switch(vlan)#
    exit
  7. Menambahkan ip address di Vlan 10
    Switch#configure terminal
    Switch(config)#interface Vlan 10
    Switch(config-if)#ip address 192.168.1.2 255.255.255.0
    Switch(config-if)#no shutdown
    Switch(config-if)#exit
    Switch(config)#end
  8. Menambahkan ip address di Vlan 20
    Switch#configure terminal
    Switch(config)#interface Vlan 20
    Switch(config-if)#ip address 192.168.2.2 255.255.255.0
    Switch(config-if)#no shutdown
    Switch(config-if)#exit
    Switch(config)#end
  9. Menambahkan ip address di Vlan 30
    Switch#configure terminal
    Switch(config)#interface Vlan 30
    Switch(config-if)#ip address 192.168.3.2 255.255.255.0
    Switch(config-if)#no shutdown
    Switch(config-if)#exit
    Switch(config)#end
  10. Memasukkan PC yang terhubung ke VLan 10
    Switch(config)#interface fastethernet 0/11
    Switch(config-if)#switchport mode access
    Switch(config-if)#switchport access vlan 10
    Switch(config-if)#no shutdown
    Switch(config-if)#exit
    Switch(config)#interface fastethernet 0/12

    Switch(config-if)#switchport mode access
    Switch(config-if)#switchport access vlan 10
    Switch(config-if)#no shutdown
    Switch(config-if)#exit
    Switch(config)#interface fastethernet 0/13

    Switch(config-if)#switchport mode access
    Switch(config-if)#switchport access vlan 10
    Switch(config-if)#no shutdown
    Switch(config-if)#exit
  11. Memasukkan PC yang terhubung ke VLan 20
    Switch(config)#interface fastethernet 0/14
    Switch(config-if)#switchport mode access
    Switch(config-if)#switchport access vlan 20
    Switch(config-if)#no shutdown
    Switch(config-if)#exi
    Switch(config)#interface fastethernet 0/15
    Switch(config-if)#switchport mode access
    Switch(config-if)#switchport access vlan 20
    Switch(config-if)#no shutdown
    Switch(config-if)#exi
    Switch(config)#interface fastethernet 0/16
    Switch(config-if)#switchport mode access
    Switch(config-if)#switchport access vlan 20
    Switch(config-if)#no shutdown
    Switch(config-if)#exi
  12. Memindahkan PC yang terhubung ke VLan 30
    Switch(config)#interface fastethernet 0/17
    Switch(config-if)#switchport mode access
    Switch(config-if)#switchport access vlan 30
    Switch(config-if)#no shutdown
    Switch(config-if)#exit
    Switch(config)#interface fastethernet 0/18
    Switch(config-if)#switchport mode access
    Switch(config-if)#switchport access vlan 30
    Switch(config-if)#no shutdown
    Switch(config-if)#exit
    Switch(config)#interface fastethernet 0/19
    Switch(config-if)#switchport mode access
    Switch(config-if)#switchport access vlan 30
    Switch(config-if)#no shutdown
    Switch(config-if)#exit
  13. Hasilnya
  14. Test ping dari Switch ke semua PC yang ada di VLan
  15. Test ping dari PC di Vlan 1 ke PC di Vlan 2 (jika VLan jadi maka hasil ping akan Request Time Out)
  16. Test ping dari PC di Vlan 2 ke PC di Vlan 3 (jika VLan jadi maka hasil ping akan Request Time Out)
  17. Test ping dari PC di Vlan 3 ke PC di Vlan 1 (jika VLan jadi maka hasil ping akan Request Time Out)

Kamis, 06 Februari 2014

Antena Jaringan


Macam-macam antena jaringan
  1. Antena Grid


    Antena Grid adalah suatu antena pemancar wifi maupun signal internet, antena ini dapat digunakan untuk mode Point to Point dan point to client. antena ini sangat menguntungkan bagi client2 suatu ISP karena harganya yang terhitung lebih murh dan kualitasnya yang lumayan bagus. Antena Grid memiliki kekuatan hingga 24dB,dan antena ini dapat langsung ditembakkan ke tujuan dari wifi.

    Contoh penggunaan antena ini adalh untuk pengiriman sinyal dari suatu ISP ke suatu station dengan jarak yang jauh dan dihubungkan di access point outdoor

    Kelebihan : memiliki gain yang lebih besar
    Kekurangan : Jarak pancaran hanya lurus kedepan & ukuran agak besar
    Harga sesuai dengan mode dan kekuatan gain
  2. Antena Omni

    Antena omni adalah antena pemancar yang dapat memperluas area coverage, tetapi tidak bisa untuk memperkuat sinyal karena itu tugas radio atau access point. Antena ini dapat memancarkan sinyal 360 derajat dan tegak lurus. Antena omni rata-rata mempunyai gain sekitar 3-12dBi, yang dapat digunakan untuk point to point mamupun point to many point dengan jarak 1-5 Km.

    Contoh penggunaanya sebagai penerima sinyal dari suatu ISP yang dihubungkan dengan access point dengan mode station.

    Kelebihan : Bentuk Kecil dan dapat memancarkan sinya secara 360 derajat
    Kekurangan : Jarak tempuh sinyal rata-rata pendek
    Harga sesuai dengan merk dan jarak tempuh sinyal
  3. Antena Sectoral

    Antena sektoral fungsi utama nya hampir sama dengan dua antena di atas tetapi memiliki gain yang lebih tinggi yaitu antara 10-19 dBi yang dapat menempuh jarak sekitar 6-8 km. Sudut pancaran antena ini hanya mampu 180 derajat dan tingkat ketinggian pemasangan mempengaruhi kuat atau tidak nya sinyal, semakin tinggi maka pemancaran sinyal ke point penerima akan lebih kuat.

    Contoh penggunaan untuk pengiriman sinyal dan penerima sinyal dengan dihubungkan di access point outdoor yang diseting sebagai access point(pemancar) dan Station (penerima)

    Kelebihan : Bentuknya simple & jarak pancaran sudah agak jauh
    Kelemahan : Ketinggian mempengaruhi sinyal & hanya dapat memancarkan secara 180 derajat
    Harga sesuai merek dan besar gain


Contoh radio AP yang sudah ada antena omni : Mikrotik IA24-XXNM
Contoh radio AP yang sudah ada antena sektoral : TPLink TL-WA7510N ( karena bentuk hampir sama )